Posts

Showing posts from 2012

LA BOUTIQUE DE FLEURS

Image
I'm definitely not a big fan of France. I don't consider France as a romantic country, which is what I always hear France is known as. Unlike German or Spanish or Italy, I don't have any interest in learning French. It doesn't mean I don't like France either. If I have a chance to go to France, I would love to go without hesitation. But still, I don't have special feelings for France. Since I have stayed in Fuzhou for more than a year, I notice that Chinese people loves everything about France. How could I jump into that conclusion? Because I've been to several vintage shops which sell items from small stuffs for stationery until big stuffs for kitchenware which have French touch on them. Either the flag of France, Eiffel Tower, or pictures of France landscapes. They have Merci  for stamps, glass bottle and scissors in Eiffel Tower shape, room fragrance imported from France, etc. Of course, they also have some touch of UK, Canada, USA, Germany, Italy,

Shimao Cinema (Finally..)

When I got back home on July to August, my friends asked me crutial questions: Have you gone to the cinema in China? Have you tried KFC or McD in China? It's awkward to say that I've never tried those things. Seriously. The only reason is because I find it quite expensive and not worth it. One ticket for cinema is around 100 RMB, and eating one normal packet of KFC or McD will cost me around 30 RMB. So even if I really like watching movies and would love to try Chinese taste of fast food, I'd rather save my money and buy something more valuable instead. But something came up to me lately. On Friday night, I found myself starving and I wanted to get myself something from a local fast food resembles to American fast food. But later I changed my mind and went to McD. I had french fries, nuggets and hot chocolate for 27 RMB. I think they're quite good except for the hot chocolate, it was just like water, and I threw up the next morning. So I guess the hot chocolate w

Destination: Fuzhou

Image
Ga berasa, udah satu setengah bulan saya pulang kampung. Pesawat kembali ke Fuzhou tinggal beberapa jam lagi. Time flies . Ketika saya duduk di Gajah Mada Plaza nunggu temen saya sambil denger lagu hari Kamis lalu, rasanya kehidupan saya selama setahun di Fuzhou seperti video yang diputar ulang di kepala saya. Semua kejadian seru, rese, bikin sakit hati, emosi jiwa, kenangan manis bareng best friends , main gila di asrama, traveling seru, de el el, semuanya keinget lagi. Dan sekarang, waktu saya untuk me- recharge di Jakarta hampir habis. Hampir semua makanan yang bikin saya ngidam selama di Fuzhou berhasil saya nikmatin: pempek, soto, sate, siomay, asinan, gado-gado, tempe bacem, jus alpukat, sayur asem,... wuihhhh,, yummy ...!! Saya juga berhasil nge- mall ke Central Park, Taman Anggrek, Grand Indonesia, kegiatan yang praktis ga saya jalanin di Fuzhou. Yang paling utama adalah hang out bareng keluarga dan temen-temen. Hmmm, bener-bener me- recharge body and soul . Rasanya s

Last Minute Before Recharging

Written on Thursday, July 5th 2012 I'm here again, at Langbo Coffee near my dorm. Today doesn't feel so much like the last day of me being in Fuzhou for the first academic year. It's been almost a year, but it feels like it's only a few days. Everything has changed, though: people who works in restaurants; stores and shops have changed into more fancy restaurants or drugstore; more buildings under construction; renovated church; and also people's behaviour, characters, etc. I don't really know if I have changed in the past year. I mean, yes, I've gained more than three killos and have my hair curled, but what about my personality? My character? My habit? My skill? My point of view? My aims and goals? I don't know why, but I have commited to myself to finish reading the book given by my friends before I came to Fuzhou: Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya. I haven't had enough time to finish the reading, but it kept me alive during my wil

双胞胎

星期六  2012年6月30日 我不记得玛蒂娜从什么时候开始叫我她的双胞胎.她一直模仿我的风格:一起穿同样的衣服、戴上跟我的眼镜一样的眼镜框。 随着交流的过程,我发现玛蒂娜真如我的双胞胎一样。这不仅因为我们一起住而引起我们的习惯,而且经过诚心诚意的沟通就发现我们在很多方面有一致的观点。对人的性格、友谊、爱情、宗教等几乎所有的生活方面都有相同的看法。 有时候我们很吃惊,为什么我的想法跟她的一样,为什么我对某行为而不敢说出来的看法跟她的也一样,为什么我能猜得到他想说出的后一句,为什么别人不懂她的话而我却明白她的意思。 我慢慢相信我们是双胞胎。

So Attached

Written on Saturday, June 30th 2012 When I first touched down at Fuzhou, I never thought it will be this hard to let my friends go back home. I never thought that I'd be loving Fuzhou and so attached with my friends, especially Madina and Rowena. I never thought that my heart would be this painful, hard to breathe, suffocating and weeping like a baby. I never thought that I wouldn't stop crying, avoiding heading back the dorm that reminds me of them, hugging the pillow and blanket just to feel her smell, feel so sick like I wanna throw up all the time. Please tell me why. Why could I be like this? I used to be a solitaire, independent, alone. But look at me now. I'm lost without them. I'm so scared to face those hypocrite people without them, I'm scared I would collapse facing challenges without them. They used to be my strength, my fire, my guide, my light during the darkest moments ever happened here in Fuzhou. It hurts so bad that I've become so sca

Separation is not Easy

Image
Written on Saturday, June 23rd 2012 I’m sitting at one corner in Langbo Coffee. The weather outside is so good: no sunlight, a bit cloudy but not raining. The Brazil Coffee is also good, bitter sweet. I finished it before it gets cold.  I recently got angry. Well, got upset, more precisely. It was a simple matter, just a simple joke, but I don’t know why I got pissed. Then I remember last night when I was eating with Madina and analyzing all my classmates character, and also me, she said I’m a good person, I don’t like bad personality person, but I also have one weakness: my mood is easily influenced by other people or things. Yup, she’s absolutely right. Can’t help it, I guess, basic nature of me. And it’s happening now.  I kind of sad, remembering how Madina, who knows me so well, and fill my heart so deeply, and no one will replace her existence just like it is right now, is going back to her country, Uzbekistan, within days. And also Rowena, my little sister from Philli

Miss Writing So Much

Yuhhuuu... I'm back on track.. Yep, I know it's been so long since I wrote last time, so sorry.. Semuanya gara-gara waktu dan internet. Bulan April lalu saya sibuk nyiapin ujian HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level 6. Kalo saya ga lulus level ini, beasiswa saya otomatis dicabut. Jadi saya dan temen-temen saya tenggelam dalam buku dengan rambut yang mule kriting kaya huruf Mandarin, menghilang dari peredaran asrama. Walopun party tetep jalan, hehehehe, sesuai motto hidup: study hard, play hard .. Maklum, ultah kan cuma setaon skali, kebetulan pula ultah saya dan Madina cuma kacek seminggu, jadi kami bikin party dehh.. Tapi itu setelah ujian koq, jadi ga masalah.. Kirain setelah ujian HSK kami bakalan bebas, tapi ternyata di bulan Mei kami harus nyiapin proposal tesis yang bakal disidangin kelayakannya. Yah, jadilah kami semua kena penyakit 'tesis': tidur ga tenang, ga napsu makan, rute wajib tiap hari adalah kelas-asrama-kelas-asrama-perpus-asrama dst.  Dan emang da

Panik Gara-gara Saltum

Hari Sabtu lalu, udara di Fuzhou mulai meningkat dan ga sedingin sebelumnya. Bahkan mataharinya terik dan jemuran cepet kering. Ga heran deh kalo anak-anak asrama rebutan pake mesin cuci. Saya seneng banget bisa pake celana pendek lagi dan duduk bikin PR di bangku taman. Apalagi ditemenin daun-daun yang berguguran ditiup angin sepoi-sepoi. Saya sampe skyping ma cece saya dan kasih liat dia apa yang saya sedang liat di sini. Yah, responnya sih biasa aja, beda dengan saya yang liat langsung: amazed. Hari Minggu, udara hampir sama hangatnya dengan hari sebelumnya. Pengennya sih duduk di bangku taman lagi untuk bikin PR. Tapi mengingat hari sebelumnya rencana bikin PR gagal total gara-gara ngerumpi sama temen-temen yang juga pengen berjemur, akhirnya terpaksa deh saya bikin PR di kamar, daripada PRnya ga selesai.. hehehe.. Entah kenapa hari itu saya niat banget dress up dan make up hanya untuk surprise lunch temen sekelas saya yang ulangtahun. Malemnya, saya ke gereja dengan  se

Being Captivated (Finally..)

Entah kenapa, meskipun saya kuliah Sastra Mandarin dan sekarang nerusin S2 di bidang yang sama, tapi saya sama sekali ga tertarik dengan lagu-lagu maupun film-film Cina. I'm more into Hollywood and Bollywood. Yup, ga salah baca koq, saya emang penikmat lagu dan film berbahasa Inggris dan India. Saya tahu dengerin lagu-lagu ato nonton film-film Cina bakal ngebantu banget untuk kualitas bahasa Cina saya. Tapi sumpah, saya udah berkali-kali coba tapi tetep aja ga suka, rasanya malah jadi beban. Untuk nerusin denger ato nonton sampe akhir penuh perjuangan banget. Suatu kali saya ikut mantan saya dan temen-temen Cinanya pergi karaoke. Mantan saya itu tahu beberapa lagu Cina dan nyaranin saya untuk belajar beberapa lagu Cina juga. Saya yang emang ga tertarik ga bikin persiapan sama sekali dan karena buta lagu-lagu Cina, saya jadi ga bisa karaoke bareng temen-temen Cinanya. Ditambah lagi biasanya saya dan temen-temen karaoke lagu-lagu Inggris yang up beat sambil joged-joged, sementara

It's Raining..

Temen saya, Kai, pernah bilang waktu dia dateng ke Fuzhou Maret tahun lalu, cuacanya serba basah karena sering turun hujan dan udara dingin banget. Saya yang belum pernah ngelewatin musim dingin di Fuzhou merasa aneh, masa sih bulan Maret masih segitu dinginnya? Secara bulan-bulan segitu udah masuk musim semi. Dan sekarang ketika akhirnya bulan Maret tiba juga, saya akhirnya sependapat dengan Kai: basah, lembab, dingin, itulah Fuzhou saat ini. Bukan berarti saya ga suka dengan cuaca ini loh. Yah emang sih dingin dan cucian susah kering. Tapi saya ga keringetan dan kegerahan kaya di Jakarta. Kapan lagi bisa nikmatin musim dingin? Dan yang paling penting adalah saya suka hujan. Hujan di Fuzhou ga akan seheboh di Jakarta yang turunnya deres, banyak petir, dan bikin banjir. Saya jadi inget film Midnight in Paris di mana tokoh yang diperankan Owen Wilson seneng jalan kaki basah kuyup di bawah hujan. Well , saya ga separah itu sih, tapi saya emang paling getol jalan kaki pake payung di ten

Solo Traveling : SIMPLICITY

Kali ini saya akan cerita tentang serunya jadi solo traveler , sesuatu yang saya idam-idamkan sejak kecil dan makin membara setelah baca Naked Traveler, dan akhirnya terwujud. Well , sebenarnya ga layak disebut solo traveling seh. Awalnya saya berniat traveling ke Hangzhou sendirian, tapi kayaknya nyokap ga bakal ngijinin. Cece saya bilang, "Kamu bayangin aja, seandainya kamu di Jakarta truz pergi ke Bandung sendirian, emangnya bakal dikasih ijin?" Hmm, bener juga sih. Akhirnya saya cari akal dan contact  temen saya di Suzhou, Juvi. Destination berubah menjadi Suzhou dan Beijing karena Juvi pengen ke Beijing. Ijin pun turun, mama saya bahkan ga nanyaen detail rencana, dia juga ga nanyaen pergi dengan siapa ato temen yang mana, dan hanya menyemangati saya untuk jalan-jalan. Cowo saya bilang, "Of course she will let you go, you're already in China."   Bener juga sih, mama saya ga bakal bisa nahan saya pergi secara saya di Cina dan beliau di Indonesia. Tapi

Travel in China : Shanghai 上海 - Hangzhou 杭州

Image
Trip date: 2-6 February 2012. Itinerary: 2 February 2012 Fuzhou - Shanghai                 3 February 2012 Shanghai - Hangzhou                 6 February 2012 Hangzhou - Fuzhou Tanpa sengaja artikel ini terhapus di akhir 2014 dan sayangnya saya ga simpen draftnya, rada nyesel sih karena ada banyak detail yang terlupakan. Alhasil artikel ini di-update lagi tanggal 12 Februari dengan usaha besar-besaran untuk mengingat lagi trip itu. SHANGHAI Sebenarnya saya ga terlalu berminat untuk traveling ke Shanghai karena ga begitu tertarik dengan big city. Tapi karena Shanghai itu deket dengan Hangzhou, salah satu destinasi yang pengen saya kunjungin, dan karena temen jalan saya, Teny, ada urusan di Shanghai, jadilah saya mampir ke Shanghai. Berikut ini tempat-tempat yang sempet saya kunjungin walaupun cuma stay semalam di sana: # The Bund Emang sih ini tempat yang turistis banged, tapi saya selalu berpendapat bahwa tempat yang turistis itu belum tentu ga layak dikun

Travel in China : Xiamen 厦门

Image
Sebelum masuk ke topik utama, saya kenalin dulu neh temen jalan saya kali ini. Otak trip ini adalah pasangan baru Mas Yanto dan Tany, mereka yang ngatur akomodasi, objek wisata de el el. Ada juga Ningsih dan Kukum, plus saya jadi berlima. Sebenarnya trip ini bukan cuma ke Xiamen, tapi lanjut ke Quanzhou 泉州, Putian 莆田, dan Fuqing 福清. Tapi berhubung budget saya terbatas dan masih ada trip selanjutnya yang menanti, saya batasin cuma ke Xiamen aja. From left to right: Kukum, Ningsih, writer , Tany, Mas Yanto Saya baru tahu kalo ternyata Fuzhou punya dua stasiun kereta, 北站 North Station dan 南站 South Station. Berhubung ada yang bilang stasiun selatan lebih sepi daripada utara, jadi kita putusin untuk berangkat ke Xiamen dari stasiun selatan. Pas nyampe stasiun itu, saya terperangah banget, betapa luas dan megahnya stasiun kereta api itu, hampir sebagus bandara Soeta terminal 3 deh, Gambir udah ga layak dibandingkan. Pas mau masuk ruangan, bawaan kita di scan kaya di bandara. Ru

Real Friends

Berinteraksi secara intens dengan orang-orang tertentu gara-gara seasrama dan satu kampus akan membuka mata kita tentang siapa aja yang sungguh-sungguh teman kita dan siapa yang bukan. Sekitar tiga minggu yang lalu saya sadar, I care too much about those who don't really care about me, while I don't care about those who really care about me. Bukan berarti itu salah sih. Maksud saya kalau orang-orang hanya perduli dengan orang-orang yang perduli pada mereka, betapa kasihannya orang-orang yang ga perduli dengan orang lain. Yang menjadi garis bawah adalah sekarang saya berusaha untuk memprioritaskan orang-orang yang  care pada saya. Dan mau ga mau itu berarti saya secara sadar ataupun tidak sadar membatasi diri dengan orang-orang yang tidak care  dengan saya. Saya pikir ini wajar, bukan berarti saya minta balas budi, tapi membagi perhatian pada orang lain kan butuh waktu, pikiran dan tenaga. Saya ga mungkin bisa memilih dua-duanya. Moreover , saya bukan malaikat yang penuh kasi

ngeBlend dengan Cina

Image
Hari ini adalah hari terakhir ujian di semester pertama. Karena udah janji sama diri sendiri untuk nulis artikel ini, secuape apapun dan segundah apapun perasaan saya saat ini, saya tetep ngebet nulis tema ini. Ini tentang perasaan dan pandangan saya setelah kurang lebih 5 bulan berada di Cina.        Awalnya, saya merasa Cina bukan tempat yang tepat untuk saya, a.k.a , saya ga mungkin bisa betah di sini. Saya terus merasa saya cuma sementara di sini, dan saya ga perlu membaur dengan lingkungan di sini, China is only a single part of my life . Saya sering mengamati kota Fuzhou, membandingkan dengan kota Jakarta, menganalisis apa aja kelebihan dan kekurangan masing-masing kota. Persis orang luar yang bertugas mengobservasi suatu daerah, ga ada koneksi perasaan sama sekali.        Tapi coba liat apa yang saya rasakan saat ini. Fuzhou gives me so much, and it really counts. Mulai dari segi studi, bukan hanya pengetahuan yang saya dapet dari pelajaran di kelas, tapi juga seminar-seminar ya